Thursday, June 28, 2012

Kondektur Baik yang Meminta Maaf Kepada Orang India yang Galak Karena Tidak Ada Kembalian

Sudah lama tidak berbagi, saya ingin menceritakan tentang beberapa panggilan "unik" yang saya dan teman saya  (sebut saja sarah) ciptakan untuk "menandai" kondektur-kondektur bis yang bisnya sering kita tumpangi untuk berangkat/pulang kuliah. Karena setiap hari kita naik bis yang berasal dari perusahaan bis yang sama, otomatis pak supir dan pak kondektur yang melayani kita di bis juga dapat dipastikan itu-itu aja. Namun, karena ga semua kondektur memakai seragam yang "bernama", jadi kami berinisiatif bikin julukan untuk mereka supaya gampang diingat.
1. Kondektur baik
Dipanggil kondektur baik karena emang baik orangnya. Kalau bisnya lagi penuh, kadang dia suka "menggeser" orang yang duduk berdua, yang kebetulan berukuran kecil, untuk kemudian kita bisa duduk nyempil. Ya, walaupun cuma setengah bagian bok*ng yang duduk, tapi lumayan lah daripada berdiri. Tapi, beberapa hari yang lalu, saya dan teman saya mendapati si "kondektur baik" ini berserangam yang "bernama" ternyata, namaya pak Saprudin, kalau saya tidak salah. Tapi, saya yakin kami berdua lebih senang menjulukinya "kondektur baik" daripada pak Saprudin.
2. Kondektur galak
Sebenarnya, bapak kondektur ini ga galak-galak amat sih, tapi tampangnya yang agak menyeramkan, kepalanya yang botak, serta tato "tanda tanya" di lengannnya, membuat kami menjulukinya seperti itu. Selain itu, pak kondektur ini juga suka berteriak ketika bisnya penuh sesak dan dia meminta penumpang dan yang berdiri bergeser.
3. Kondektur minta maaf
Julukan ini baru saja kami ciptakan mungkin sekitar dua minggu yang lalu. Awalnya, kami menjuluki pak kondektur itu "kondektur cerewet". Itu karena ketika kami menaiki bis yang dikondekturinya, si bapak selalu ngomong. Ketika ada seorang penumpang ingin naik dia berkata, "DU DU DU", dan ketika penumpang itu tidak jadi naik dia berkata, "TERUS, ga mau". Pokoknya banyak omong banget deh kondektur yang satu ini. Tapi, suatu ketika, ketika ada seorang penumpang yang mau turun, dia berkata, "Ya! pintu belakang turun!" tapi dia langsung mengoreksi lagi ucapannya, "Eh, maaf maaf salah, pintu depan." Sotak saja kami berdua tertawa dan menjulukinya sebagai "kondektur minta maaf", karena kami belum pernah mendapati kondektur yang meminta maaf seperti dia.
4. Kondektur ga ada kembalian
Dari julukannya aja udah jelas kaya gimana ini kondektur kalau dia menghadapi uang pecahan 50, 100, bahkan 20 ribu. Tanpa lebih dulu menanyai kita "ada uang pas ngga", dia langsung aja meninggalkan kita seperti orang yang ga butuh uang. Makanya, kalau sama bapak kondektur yang ini, kami selalu bersaha membayar dengan uang pas, biar ga ditolak.
5. Kondektur India
Bukan karena dia suka nyanyi india, berjoget india, atau mirip Sahruk Khan, melainkan tahi lalat yang menghiasi bagian tengah keningnya yang membuat kami menjulukinya demikian.

Mungkin cuma segitu julukan-julukan yang kami ciptakan untuk para pahlawan kami yang gagah berani, yang selalu membantu pak supir "menarik" ongkos kepada para penumpang. Kalau saya ingat ternyata masih ada julukan lainnya, atau saya menemukan julukan baru, Insya Allah di share lagi. Haha :D

No comments:

Post a Comment