Tak terhitung sudah berapa banyak pemain mahal yang sudah didatangkan demi diraihnya gelar juara. Namun, bukannya piala yang diraih, Persib, dengan pemain mahalnya justru masih terengah-engah hanya untuk bertahan di papan atas, bahkan papan tengah kelasemen. Hal ini justru menimbulkan keheranan yang sangat besar di hati para pecinta Persib, termasuk saya.
Para pemain (yang katanya) bintang tentunya sangat diharapkan untuk mengangkat performa Persib. Namun, apa yang dilakukan para pemain pilihan (bukan) pelatih tersebut justru bermain tanpa hati. Seperti musim ini, sebagai bentuk kasih sayang manager Persib kepada calon pelatih, bapa manager yang sangat kita cintai ini selalu kerepotan untuk "mem-booking" para pemain yang dia nilai pantas. Tak tanggung-tanggung, musim ini saja sebelum datangnya pelatih, Persib sudah memiliki pemain-pemain top macam M. Ilham, Tony Sucipto, Jandry Pitoy, Zulkifli Syukur, M. Nasuha, dan masih banyak lagi. Sampai-sampai Persib seringkali disebut sebagai "replika timnas".
Namun apa daya, para pemain berlabel bintang tersebut bermain tak semestinya. Tak jarang ketika Persib bermain, mereka tidak menunjukan apa yang mereka miliki. Bahkan mereka cenderung bermain seenaknya. Salah passing, lepas kontrol, hal-hal yang demikian seharusnya tidak boleh dilakukan oleh pemain-pemain tersebut bukan?
No comments:
Post a Comment